Hidup kita itu seperti sebuah tembikar yang dalam proses pembentukannya terkadang sangat menyakitkan dan terkadang kita merasa kita sudah tidak mampu lagi untuk bertahan dengan semuanya itu. Tapi di balik semua itu kita akan menjadi suatu hal yang indah yang kuat dan mampu untuk menjawab tantangan dunia ini yang terkadang begitu terasa berat.
Ada seorang anak yang merasa sudah cukup dengan semua masalah yang ia alami selama ini, ia merasa sudah tidak mampu lagi untuk bertahan. Ia merasa setiap ia melangkah selalu saja ada yang menghalangi langkah hidupnya, ia merasa tidak pernah diakui kemampuannya. Ia merasa tidak pernah di anggap sama sekali, apalagi oleh ayahnya yang selalu menganggap ia seorang anak kecil yang tidak bisa apa-apa.
Anak itu merasa tidak bisa untuk berkembang karena setiap ia mencoba untuk melakukan suatu hal ayahnya selalu mengatakan "Kamu mana bisa, nanti malah bikin malu". Anak itu merasa sedih sekali ketika ayahnya berbicara seperti itu, hidup anak itu semakin lama semakin terpuruk. Ia merasa sudah tidak sanggup lagi jika harus menjalani hari-hari yang seperti itu.
Pada suatu malam anak itu berdoa "Tuhan, mengapa hidupku seperti ini..? Mengapa mereka selalu meremehkan aku, setiap aku ingin melangkah mereka selalu menghentikan langkahku, bagaimana aku bisa berlari Tuhan jika untuk melangkah saja aku sulit seperti ini. Tunjukkanlah jalan keluarnya Tuhan, aku ingin hidupku berubah menjadi lebih baik, aku ingin membuktikan bahwa aku mampu...."
Pada suatu ketika ada sebuah kejadian yang menimpa ayahnya yang membuat ayahnya tidak dapat lagi bekerja seperti biasanya, dalam keadaan seperti itu pun ayahnya masih menganggap anak itu tidak akan bisa melakukan apa-apa untuk keluarga. Tanpa sepengetahuan ayahnya anak itu mencoba untuk bekerja part time di sebuah perusahaan, tanpa di duga atasan anak itu menyukai pekerjaannya dan menginginkan ia untuk menjadi pekerja tetap.
Lalu titik terang semakin terbuka lagi dalam jalan hidupnya, ia naik pangkat menjadi tangan kanan pemilik perusahaan dan tentu saja penghasilannya pun naik. Akhirnya saat ia naik pangkat menjadi tangan kanan pemilik perusahaan ia bercerita pada ayahnya bahwa ia sekarang telah memiliki pekerjaan yang dahulu di katakan tidak akan mampu oleh ayahnya, dan orang-orang di sekitarnya.
Ayahnya merasa terharu dan meminta maaf pada anaknya yang selama ini telah ia anggap tidak mampu untuk berbuat apa-apa dan selalu merendahkannya dalam berbagai hal.
NB : Dalam kisah ini kita dapat melihat bahwa hidup anak itu diubahkan seutuhnya oleh Tuhan, anak itu walaupun terkadang merasa sedih dan sudah tidak mampu bertahan, ia tidak pernah melupakan Tuhan. Ia selalu terus berjuang dan tidak pernah berhenti berusaha dan juga berdoa pada Tuhan.
" Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat"
~Matius 24:13~
Created by : My friend(TS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.